Jumat, 25 Juli 2014

Masa Akhir SMP

3 tahun gua sama temen-temen SMP gua lewati. 3 tahun kenangan manis nggak akan pernah gua lupain. Sahabat, pacar, mantan, temen spesial, musuh semuanya gak akan pernah gua lupain, karena menurut gua masa-masa SMP itu masa kekonyolan. Kita semua tidak pernah tau apa itu fashion atau apalah kita semua hanya mencari teman dengan kepolosan dan keluguan masing-masing. Dan sekarang gua uda lulus dan semua temen-temen gua lagi sibuknya cari sekolah. Di masa SMP gua gak hanya ninggalin kenangan gua aja, tapi gua juga ninggalin perasaan gua setengah hati ke lo. Ya gua tau itu hanya cinta monyet untuk masa SMP Tapi asal lo tau aja perasaan gua ke lo sampai sekarang dan sampai detik ini masih hinggap di hati gua, dan gua belum bisa sepenuhnya ninggalin perasaan gua ke lo. Meskipun harus lo paksa sekalipun.3 tahun gua lewati dan gua mendam perasaan gua ke lo. Dan lo gak pernah sekalipun noleh ke gua. Gua hanya bisa berharap dan di setiap doa gua, gua selalu nyebut nama lo, ya nama orang yang gua sayang. Mungkin ini memang yang terbaik, gua akan terus..terus..dan terus bawa perasaan gua ke lo sampai lo bener-bener tau kalau gua sayang sama lo. Memang perjuangan gua selama ini mungkin sia-sia, tapi gua yakin suatu saat nanti gua dan lo akan jadi "KITA". Itu keyakinan gua.Dan masa SMP gua berakhir di hari ini dan kenangan-kenangan gua di SMP gak bakal gua lupain dan akan gua kenang. Dan gua akan ceritakan ke semua orang bahwa masa SMP gua adalah masa terindah gua saat jatuh cinta sama lo. :)

Senin, 07 Juli 2014

CERBUNG ,, SAAT AKU BERTEMU DENGANNYA #PART2

Kringg..Kring..Kring...
Bel masuk sudah berbunyi. "Oh tidak MOS lagi ini baru satu hari, gimana dua hari berikutnya oh tuhan" kataku (dalam hati). "Bel sudah berbunyi cepet sana balik ke lapangan nanti kalau telat kena hukum lagi" kata Kak Rendy sambil sedikit ngeledek. "Ya sudah Kak aku balik dulu ya ke lapangan nanti bisa-bisa lebih dari di hukum di sihir malah sama si nenek lampir itu" kataku sambil sedikit kesal. Saat aku beranjak dari kursi tiba-tiba Kak Rendy berkata "tunggu, ini topi unyunya ketinggalan" sambil sedikit meledek. Ya gimana gak ngeledek topinya aja dari bola hi..hi..hi..hi. Aku langsung menoleh dan melihat matanya dan aku berkata (dalam hati) "Oh tuhan matanya sungguh indah bersinar terang sekali membuat aku merasa sangat nyaman sungguh ganteng cowok ini". "Helloo,, kok ngelamun lagi?? ada yang salah?" tiba-tiba Kak Rendy sudah ada di hadapanku. Dan kini aku dan dia saling berhadapan. Memang sih dia itu tinggi sedangkan aku tinggi enggak pendek enggak setengah-setangah aja deh hi..hi..hi..hi. "Enggak kok Kak, Kakak kok ganteng banget?" kataku keceplosan sambil langsung nutup mulut. Sambil sedikit heran dengan alis diangkat Kak Rendy berkata "ganteng? siapa yang ganteng?". "Ehh.. Kak aku balik dulu ya Kak ntar takut kena hukum lagi" kataku ngeles sambil ninggalin Kak Rendy.

"Hitung mulai dari kelompok pertama setiap ada kesalahan langsung push up lima kali". "Huhhh suara itu lagi enak banget kalau nyuruh coba aja aku yang jadi Kakak senior" kataku mengoceh dalam hati sambil mulut berkomat-kamit. "Ngapain mulutnya kayak gitu? mau ngeledek?". OMG suara itu tiba-tiba terdengar dari belakang telingaku. Aku langsung menoleh sambil menggigit bibir "Enggakk kok Kak bibirku gatel" kataku sambil muka ketakutan. "Awas aja kalau berani macem-macem" kata Kak Laras sambil menunjukkan jari kepadaku. "Kelompok kelinci hitung dimulai dari sekarang" kata Kak Mirna. "Habis ini giliranku kalau sampai salah bisa di hukum lagi sama si nenek lampir" kataku (dalam hati) sambil sedikit cemas. Tiba-tiba mataku melihat ke arah bangku ternyata cowok itu lagi "kenapa ya setiap aku gelisah dia selalu ada?" kataku (dalam hati) sambil tersenyum kearahnya. "Ehem..selanjutnya?" kata Kak Mirna sambil melihat aku dengan heran. Tiba-tiba aku mendengar suara itu dan aku langsung menjawab dengan keras "lima belas". Ha..ha..ha..ha..ha semua murid tertawa aku juga tidak tau apa yang mereka tertawakan bahkan aku juga ikut tertawa sendiri. Tiba-tiba nenek lampir itu langsung melihat ke arahku dan dia menghampiri aku dan berkata "Hee.. anak kecil habis tiga belas lima belas ya?". Semua murid tertawa dan aku baru menyadarinya apa yang mereka tertawakan. Aku hanya bisa menundukkan kepala karena sangat malu. "Cepet push up 5 kali" kata Kak Laras dengan wajah galaknya.

Kring..Kring..Kring..
Akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu pun datang juga. Yeeee waktunya pulang. Sorak ku sangat gembira dalam hati. Terik matahari yang panas menemani setiap langkahku menuju rumah. Aku menunggu bus datang di halte. Tidak beberapa lama kemudian bus datang dan aku langsung masuk. Mungkin hari ini masih bisa jadi hari yang baik meskipun di sekolah tidak untuk aku. Cowok itu lagi dia duduk di bangku yang sama saat pagi tadi. Dia tersenyum dan aku langsung menghampirinya. "Hai kak" sambutku kepadanya. "Hai juga" kata dia sambil melihatku. "Boleh duduk di sini gak?" kataku sedikit ragu. Dan dia hanya menjawab dengan senyum itu artinya boleh. Di bus aku tidak mau menyia-nyiakan kesempatan aku dan dia bercakap-cakap, tertawa, bercerita pokonya buat aku hari ini hari terindah. Bus sudah berhenti dan kini saatnya aku turun. Tiba-tiba dia memegang tanganku dan berkata "hati-hati ya kalau pulang sampai ketemu lagi peri kecil" kata Kak Rendy kepadaku sambil tersenyum. Jujur rasanya jantungku berdebar begitu kencang dan rasanya nafas hampir berhenti mendengar Kak Rendy memanggilku "peri kecil". "Neng, jadi turun nggak?" kata kernet bus. "Iya pak sebentar" kataku sambil terus menatap mata Kak Rendy. "Pangeran Marmut aku turun dulu ya" kataku ke Kak Rendy sambil tersenyum senang. Dan Kak Rendy menjawab "Iya hati-hati peri kecil" sambil melambaikan tangan.

Hehehe nenek lampir itu panggilan buat Kak Laras habis galak banget orangnya mangkannya aku panggil nenek lampir :D.

Kamis, 03 Juli 2014

CERBUNG ,, SAAT AKU BERTEMU DENGANNYA #PART1


KRIIIINNNGGG....

Pagi hari suara itu sudah mengganggu tidurku suara yang sangat berisik. Aku mencoba mengambil jam beker itu dengan mata masih mengantuk. Dan saat ku lihat jam menunjukkan pukul 06.15 dan aku langsung bangkit dari tempat tidur menuju kamar mandi. Pagi hari ini adalah hari pertamaku masuk sekolah. Aku berdandan seperti orang gila harus membawa tas dari karung, memakai topi dari bola dan kaos kaki warna tidak boleh sepadan iya ini masa MOS ku. Halte sudah menanti bus pun telah datang dan aku segera masuk ke dalam bus itu. Saat aku masuk semua tempat duduk telah penuh dan aku harus berdiri dan berhampitan dengan orang-orang yang lain. Tak sengaja mataku melihat di salah satu bangku bus ada seorang cowok duduk sambil membaca buku aku terus menatapnya hingga akhirnya cowok itu pun melihat aku dan tersenyum padaku. Aku tidak menyadarinya dan sekarang dia tepat berdiri di sebelahku. Jantungku berdebar sangat kencang betapa sempurnanya dia dimataku. Aku tidak bisa menahan jantungku yang terus berdebar. Aku terus menatapnya dan dia kembali tersenyum kepadaku. Hingga akhirnya dia pun turun dan aku masih terus menatapnya berharap aku bisa berjumpa lagi dengannya.

Gerbang sekolah hampir saja tertutup dan aku di hari pertama hampir saja terlambat.
KRING..KRING...KRING... bel sudah berbunyi semua murid masuk kelas untuk berdoa bersama. Setelah doa selesai semua murid baru menuju lapangan untuk mengikuti MOS(Masa Orientasi Siswa). Semua murid baris dengan rapi dan senior pun memperhatikan satu persatu murid baru jika ada pelanggaran akan dikenakan hukuman. "Cowok itu?? bukankah yang tadi di bus bersamaku?"(dalam hati). Aku kembali mempehatikannya dan ternyata dia adalah seniorku. Oh Tuhan terimakasih kau mendengar doaku supaya aku bisa bertemu dengannya tidak hanya bertemu aku setiap hari bisa melihatnya. Mataku terus melihatnya dan tanpa aku sadari ada kakak senior di depanku. "Ehmm...udah ngeliatnya?" kata Kak Laras. "Ma..aaff kak" kataku sambil berbicara terbata-bata. "Sekarang keliling lapangan 7 kali tanpa berhenti" kata kak Laras kepaduka sambil tersenyum sinis. "Tapi kak?" kataku sambil ketakutan. "Tidak ada tapi-tapian atau mau ditambah lagi?" katanya sambil matanya melirik sinis. Dan dengan terpaksa aku melaksanakan hukuman dari kak Laras.

5 putaran sudah aku lewati tinggal 2 putrana terakhir. Tetapi aku tidak kuat dan aku terjatuh saat mau melewati putaran ke-6. Tiba-tiba kakak senior itu menghampiriku. "Kamu tidak apa-apa?" katanya kepadaku. Aku tidak menjawabnya karena aku fikir ini hanya sebuah mimpi. "Hello? kok ngelamun?" kembali dia bertanya. "Engga..kk papa kok Kak". Tiba-tiba Kak Laras menghampiriku "Kurang 2 putaran lagi cepet!" kata Kak Laras sambil sedikit membentak. Dan cowok itu tersenyum kepadaku. Aku melanjutkan hukuman dari Kak Laras. Akhirnya 7 putaran sudah ku lewati dan sekarang waktunya istirahat. Aku duduk menahan capek di bawah pohon yang rindang. "Ini ada minuman" tiba-tiba suara itu terdengar dari belakang dan saat aku menoleh ternyata cowok itu. Sambil tersenyum dan mengucapkan terimakasih aku mengambil minuman itu. "Oh ya Kak boleh tau nama kakak tidak?" aku bertanya dengan sedikit takut. "Boleh kok, aku Rendy kamu?" sambil tersenyum. "Aku Aurel, kakak tadi yang naik bus itu kan?" kataku sambil tersenyum ragu. "Iya, kamu yang merhatiin waktu di bus itu kan?" kata Kak Rendy sambil tertawa kecil. "Hehehe iya kak maaf ya" kataku sambil sedikit malu.

mau tau kelanjutannya gak? besok aku lanjutin ceritannya pasti lebih seru :) 
jangan lupa comentnya ya thanks :)

Translate